Ibu Kost Memuaskan Nafsuku
Kisahku ini terjadi saat aku masih kuliah disebuah perguruan tinggi didaerah kalimalang-jaktim. Aku menyewa kamar milik seorang ibu bernama Lestari yang biasa dipanggil Bu Tari. Kamar yang kusewa agak dibelakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Dibagian belakang rumah Bu Tari ini dibatasi dengan gembok tinggi tanpa atap, didalamnya digunakan Bu Tari untuk memelihara bunga-bungaan, disana juga tumbuh pohon jambu yang rindang. Kamarku berada didepannya.
Bandar Judi Online - Rumah itu hanya tersedia dua kamar kost yang kusewa bersama seorang mahasiwa juga tetapi sudah skripsi jadi jarang dirumah. Bu Tari ini seorang janda beranak dua, semua anak Bu Tari sudah berkeluarga dan tidak serumah lagi dengan Bu Tari. Bu Tari ini sebenarnya usianya sudah cukup tua sekitar 50 tahunan, tetapi menurutku, untuk perempuan seusianya tubuh Bu Tari masih terlihat bagus, meski agak gemuk dikit namun terlihat montokd dengan pantat yang semok dan toket yang besar.
Kalau pas dirumah Bu Tari sering mengenakan baju daster tipis yang menerawang bentuk tubuhnya membuatku selalu ingin padang kepadanya. Toketnya yang besar itu juga sering kulihat terkadang tanpa bungkus BH sehingga nampak menggantung saat badannya menunduk.
Suatu hari ketika itu aku masuk siang, jadinya agak nyantai. Setelah keluar untuk membeli koran aku kembali kekamar lagi untuk membacanya, pintu kamar aku biarkan terbuka agar udara segar dapat masuk. Dari dalam kamar kulihat Bu Tari berjalan sambil membawa handuk, rupanya mau mandi. Dia berhenti sejenak didepan pintu kamarku dan menyapaku.
"Kok masih dikamar, apa nggak kuliah ini hari?" sapa Bu Tari
"Iya bu, hari ini aku masuk siang" jawabku
"Waw enak donk bisa santai-santai dulu.." kata Bu Tari lagi sambil tersenyum dan meneruskan langkahnya menuju kamar mandi.
Agen Judi Online - Dikamar mandi terdengar Bu Tari bernyanyi diiringi suara air. Otakku lagsung jadi ngeres dengan membayangkan Bu Tari yang sedang bugil membuat penisku tegang lalu timbul keinginanku untuk mengintipnya.
Kututup pintu kamarku pelan-pelan, kucari celah bolongan dipapan dan ternyata ada sedikit lubang kecil dari cat yang sudah terkelupas, kutempelkan sebelah kelopak mataku pada lubang kecil itu, tampak Bu Tari yang sedang telanjang bulat, badannya sangat montok dengan dua bukit kembar yang menggelantung begitu besarnya, biarpun suda agak turun tapi tetap menantang, sedangkan memeknya tertutup oleh bulu yang lumayan lebat.
Bu Tari menyabuni toketnya agak lama, sambil memilin-milin putingnya, sedang tangannya yang satu lagi menyabuni memeknya, jari telunjuknya dimasukkan berulang-ulang ke lubang memeknya, sambil matannya terpejam, mungkin dia sedang menikmatinya.
Bandar Poker Online - Tidak lama kemudian Bu Tari menghentikan aksinya lalu dia berjongkok persis menghadapku untuk mencuci BH dan CD nya sehingga lubang memeknya dengan jelas dapat kulihat dan itu membuat gairahku menyala-nyala. Lantas akupun mengeluarkan barangku yang sudah menegang, kukocok-kocok kontolku dengan terus melihat memek Bu Tari. Aku tidak peduli kalau seandainya Bu Tari tau kalau aku sedang mengintipnya sambil mengocok kontolku sendiri. Nafsu sex ku sudah tidak bisa di bendung lagi yang ada dipikiranku cuma bagaimana caranya bisa ngentot dengan Bu Tari.
Akhirnya selesai juga mandinya Bu Tari, tetapi aku belum sempat mengeluarkan isi kontolku. Setelah mengelap tubuhnya dengan handuk dan dililitkan handuk itu menutupi tubuhnya, sedangkan pakaiannya dimasukan kedalam ember yang ada didalam kamar mandi.
Akupun lalu masuk lagi kedalam kamarku dan segera bersiap-siap dengan rencanaku. Ketika Bu Tari hendak melewati kamarku cepat-cepat kubuka pintu kamarku dan tanpa sepatah katapun lalu kupeluk tubuh Bu Tari dari belakang sambil menarik handuk yang dipakai Bu Tari hingga akhirnya Bu Tari telanjang lalu tanganku meremas-remas toket montoknya.
''Iiih,,,,apa-apaan sih kamu" Pikik Bu Tari Terkejut
"Jangan Dit,,," Bu Tari mencoba menghindar.
Aku tidak memperdulikan ucapannya, tangan kanan kuarahkan ke memeknya, kuelus-elus dan kumasukan jariku ke lubang memeknya sambil kucium belakang telinganya dan leher belakang Bu Tari. Bu Tari mencoba berontak agar lepas tetapi aku tidak memberikan kesempatan dengan semakin mempererat pelukkanku.
"Lepas Radit...sadar Dit...Ibu sudah tua Dit..." kata Bu Tari memohon.
"Ssss...tenang Bu, dimataku Ibu masih seksi kok, buktinya saya nafsu sama Ibu. Mendingan Ibu menikmatin aja lagian kan Ibu sudah lama gak ngentot.." kataku memaksa.
"Tapi Ibu kan malu Dit, entar kalau ada yang lihat bagaiman?" ucapnya melas.
"Kenapa mesti malu Bu, sekarang mending Ibu tenang dan nikmati aja, dengan begitu gak bakalan ada yang tahu..." rayuku
Akhirnya Bu Tari pun terdiam, dia tidak berusaha berontak lagi, membuatku semakin leluasa menjelajahi semua bagian tubuh Bu Tari, kadang ku elus-elus, kuremas-remas juga kujilat disetiap bagian yang membuatnya terangsang.
"Aaaacchh...geli donk Dit...Ssstt..." desah pelan Bu Tari pertanda dia sudah menikmatinya.
Agen Poker Online - Kuciumi bibirnya, dan lidahku kumasukan kedalam mulutnya. Bu Tari mulai mengimbangiku, di balasnya ciumanku kami bergantian saling menghisap bibir dan lidah. Sambil kutuntun tangan Bu Tari untuk masuk kedalam celana pendek yang kupakai menuju kontolku yang sudah tegang dari tadi.
Tanpa kusuruh Bu Tari melepas celana dan CD yang kupakai hingga kontolku bebas mengaceng. Lalu digenggamnya kontolku, jempolku mengelus-elus kepala kontolku kemudian dikocoknya perlahan. Pelerku pun tidak luput dijamahannya diremasnya pelan, sesekali menelusuri belahan pantatku melewati anus, benar-benar sensasi seks yang sangat luar biasa.
Leher Bu Tari kucium lalu turun kebagian toketnya. Kuremas-remas toketnya, ku sedot dan kujilati putingnya yang ternyata membuat gairah Bu Tari semakin membara. Tangannya kuremas rambutku dan terkadang menekan kepalaku ke toketnya. Desahannya semakin sering terdengar.
"Aaacchh Dit,,nikmat sekali, teruskan Dittt,,,"
Dengan posisi Bu Tari masih tetap berdiri, aku jongkok didepannya dan kuarahkan mulutku keselangkangannya, Bu Tari ternyata sudah tau apa yang akan aku lakukan, direnggangkan kedua kakinya hingga sedikit mengangkang yang membuatku lebih mudah menciumi kemaluanya. Kusingkapkan bulu dipermukaan kemaluaanya lalu kudekatkan bibirku ke permukaan kemaluannya.
Lidahku bermain disekitar kemaluan Bu Tari, kritorisnya terkadang kugigit pelan sebelum kuhisap-hisap. Tidak ketinggalan jari tanganku ku tusukan keluar masuk ke lubang kemaluan Bu tari.
"Uchh...uawhh..yah...uchh...teruskan Dit, ahh..."
Begitu liarnya aku dan Bu Tari bergumul, hingga kami berdua sudah tidak memperdulikan lagi kalau saat itu kami bergumul di udara terbuka di belakang rumah Bu Tari. Tapi tiba-tiba kekhawatiranku muncul juga. Kuhentikan sejenak aktifitasku.
"Bu sebentar ya, aku mau mengunci pintu dulu, takut ada yang datang" kataku sambil berdiri
"Oh iya, untung kamu ingat Dit, tapi cepat ya..., Ibu sudah nggak kuat nich," jawab Bu Tari
Setelah mengunci pintu aku kembali mendekati Bu Tari, batang penisku terayun-ayun waktu melangkah karena aku sudah tidak pakai celana meskipun aku masih memakai kaos
"Pintu depan sudah dikunci belum Bu?" tanyaku pada Bu tari
"Udah Dit" jawabnya singkat Bu Tari
"Dit kita pindah kekamar aja yuk" pinta Bu tari
"Enakan disini aja Bu, cari suasana lain, pasti Bu Tari belum pernahkan melakukannya seperti ini"
"Iiihh, kamu ini ada-ada aja" elak Bu Tari sambil melepas kaosku.
Kami berdua kembali berpangkuan di atas kursi yang ku ambil dari kamarku, kupangku kearah batang kemaluanku lalu lidahnya menjulur menjilat kepala kemaluanku. Tidak lama kemudian dimasukannya batang kemaluanku kedalam mulutnya, dikulum-kulum dengan menggerkakkan kepalanya maju mundur, kemudian biji pelerku dikulumnya juga. Gerakan lidah Bu Tari benar-benar bikin kelojotan kenikmatan.
"Ochhh..nikmat sekali Bu.." erangku penuh nafsu
Tanganku meremas-remas toketnya yang menggantung, sesekali kuremas dan kutekan kepalanya agar semakin dalam mulutnya melahap batang kemaluanku.
Bu Tari lalu menghentikan sepongnya pada batang kemaluanku
"Dit, masukin sekarang ya..Ibu sudah kepengen banget" pintahnya sambil merebahkan tubuhnya diatas tikar denngan mengangkangkan lebar kedua kakinya.
Forum Judi Online - Tanpa tanpa basah basih aku menyusul Bu Tari dan kukangkangkan tubuh Bu Tari dari atas. Bu Tari meraih batang kemaluanku lalu diarahkannya ke lubang kemaluannya. Setelah pas lalu aku menekan pelan hingga batang kemaluanku masuk semuanya kedalam lubang kemaluan Bu Tari lalu kutarik keluar dan ku masukan lagi dengan gerakan semakin cepat. Mulut Bu Tari terus mendesah-desah keenakan. Tubuh bu Tari terhentak-hentak oleh sodokanku, toketnya yang bergerak-gerak indah keremas-remas.
Dengan penuh nafsu, sambil terus bergerak kami berdua perpelukan erat, mulut kami berdua juga saling menghisap.
Butari lalu memintaku untuk berganti posisi, aku berbaring dan Bu Tari duduk diatas selangkanganku setelah batang kemaluanku dimasukannya kedalam lubang kemaluanya. Bu Tari menggoyangkan pantatnya, terasa seperti diremas-remas batang kemaluanku didalam lubang kemaluanya.
Kami berdua pun kembali posisi semula, gerakan kami berdua semakin menjadi-jadi. Tusukan batang kemaluanku semakin kencang yang diimbangi dengan gerakan pantat Bu Tari yang bergoyang kekanan-kekiri kadang keatas dan kebawah menambah semakin panasnya pergumulan kami. Hingga akhirnya kurasakan lendir kenikmatan akan segera kelua.
"Bu aku mau keluar.." erangku
"Ibu juga mau keluar, Dit.." desah Bu Tari
Kami berdua saling berpelukan erat, bibir kami saling menghisap dan lendir kenikmatanku pun menyembur didalam kemaluan Bu Tari.
Posting Komentar