Kisah Seksku Bersama Ibu Guruku

Rabu, 18 Januari 20170 komentar

Sebagai siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan yang paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Temen laki-lakiku semuanya pada iri.


Kisah Seksku Bersama Ibu Guruku


Kenalkan namaku Doni, cukup terkenal disekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati penisku yang luar biasa dan tahan lama kalau bersetubuh.

Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kemasukan kedalam tas. kustart motorku menuju jalan raya. Tapi ditengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal didalam kelas. Dengan tergesah-gesah aku balik lagi kesekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruang guru.

Ketika melewati ruangan guru, aku mendengar suara mendesah-desah disertai rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mencoba untuk mendekati pintu ruangan, suara tersebut semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari  tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu Siska, aku terkejut. Disana aku lihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang setahun menjanda, sedang bercumbuh dengan pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi berdiri.


Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot, tangan Pak Rio meremas-remas pantat B Siska yang padat itu, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tidak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka, dan aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mencoba untuk mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat.

Mereka menyudahi bercumbuh, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio, tidak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska mengurut-urut penis Pak Rio. Penisnya sih tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. Penis Pak Rio diciuminya.

"Isepa...sayang...isep...penisku" suruh Pak Rio.
Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala penis Pak Rio. Terus turun kepangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dipenis Pak Rio.
"Ooohh...enak...sayang...., terus...,terus..''.jeritan Pak Rio.

Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum penisnya. Seluruh batang penis Pak Rio masuk kemulutnya. Penis Pak Rio maju-mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem-melek. Pantatnya diangkat-angkat, aku yang melihatnyapun sangat merangsang. Dan kuraba-raba penisku yang menegang, kucoba untuk membuka retsleting celanaku. Kukocok-kocok penisku dengan tanganku. Birahiku memucak, ingin rasanya aku ikut bergabung dengan mereka, tetapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang tepat.

Lima belas menit berlalu, Pak Rio mencoba untuk menarik dan menjambak kepala Bu Siska.
"Ahh..., aku...,mauu...,ke..keluar sayang" Jeritan Pak Rio hesteris.
"Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya" sahut Bu Siska.
Bu Siska tidak mempedulikannya, semakin cepat dikulumnya penis Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penis Pak Rio seirama kocokan mulutnya. Penis Pak Rio berkedut-kedup, otot-ototnya menegang.

Dam crot..crott,,!! Pak Rio menumpakan spermanya didalam mulutnya Bu Siska meminum cairan sperma tersebut. Penis Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. Penis Pak Rio kemudian mengecil didalam mulut Bu Siska.

Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.
"Kamu puas sayang dengan serviceku" tanya Bu Siska.
"Puas sekali, kamu pintar sayang" puji Pak Rio sambil tersenyum.
"Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan" pinta Bu Siska.
Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tidak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexi dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan rapi.


Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. Memek Bu Siska. Disibaknya bibir memek Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati memek Bu Siska.
"Ooohh...,rerus sayang...,jilatin terus...,ahhh" Bu Siska mendesah.
Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir memek Bu Siska. Dihisapnya memek Bu Siska dari bagian luar kedalam. Memek Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.
''Ooohh...,enakk...,enak...,terus...terus,..sayang' jerit Bu Siska.

Hampir seluruh bagian memeknya Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.
"Akkhh...,aku...,mau...keluar...sayang" erang Bu Siska.
Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot memenya menegang. dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.
"Ahh...,aku...,keluar...,sayang' Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati memeknya hingga bersih.

"Kamu puas Sis?" tanya Pak Rio pendek
"Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan penismu" pinta Bu Siska.
"Maaf Sis! Aku tidak bisa, aku harus pulang sore" sahut Pak Rio menolak.
"Kamu pengecut Rio! dikasih enak aja takut" kata Bu Siska jengkel.
Matanya meredup, memohon pada Pak Rio tidak memperdulikannya, Pak Rio pun mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil memohon.

Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekatinya. Kulepas baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. Penisku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Lalu Bu Siska dengan kaget melihat diriku tiba-tiba muncul, namun tidak kuhiraukan, diriku langsung mendekatinya, langsung saja tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku  terus keatas memeknya. Dia hanya diam saja saat aku mencoba untuk merab-rabanya. Lalu kudekati mulutku ke memeknya, langsung kujilati memeknyad dengan lidahku.

Bu Siska tidak menyahut  merasa mendapat angin segar, akupun semakin berani saja. nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima kehadiranku.

Akupun langsung melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu Siska. Lubang memeknya kucucuk dengan lidahku. kelintitnya kusedot-sedot.
"Oohh...,terus...,Don...,terus...,isep...,sayang" pintanya memohon
Hampir setiap jengkal dari memek Bu Siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya, kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku.

Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku, aku naik keatas meja, aku berlutut diatas tubuhnya. Penisku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya terngadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran Penisku yang tegang penuh.
"Wow! Gede sekali penismu!" katanya sedikit terkejut
"Isep Bu! Isep Bu penisku" pintahku

Bu Siska mulai menjilati kepala penisku, terus kepangkalnya, pintar sekali dia memainkan lidahnya,
"Terus...,Bu...,terus...,isep" aku mengerang merasakan nikmat.
Bu Siska menghisap isap penisku. Penisku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.

"Aku..,tak..,tahan...,sayang! Entot aku Don" pintanya
"ya..,ya...,Bu..," sahutku.
Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam penisku, mendekati lubang memeknya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut penisku. Sedikit demi sedikit penisku memasuki lubang memeknya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya penuh sesak oleh penisku.
Aku mulai menggerakan pantatku maju mundur. Clot! Clot! suara penisku ketika beradu dengan memknya.
"Oohh...,nik..,mat...,sayang...,terus" Bu Siska mendesah.

Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas penisku yang bergerak maju mundur.
"Ooohh..,Bu...,enak...,banget....,memekmu..., hangat banget" desahku.

Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotkannya, kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
"Aku...,tidak...,tahan..,Don, aku mau...keluar" jeritnya
"Tahan Bu...aku masih tegang" sahutku.
Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.
"Akhhh...,aku...,keluar" Bu Siska menjerit histeris
Nafasnya memburu, dan kurasakan memeknya sangat basah, Bu Siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggekeparkan merasakan nikmatnya kusetubuhi.

Aku yang masih belum keluar, tidak mau rugi, kucabut penisku yang masih tegang, kuarahkan kelubang anusnya, kedua pahanya kupegang erat.
"Ja..,jangan...Don" teriaknya ketika kepala penisku menyentuh lubang anusnya.
Aku tidak memperdulikannya, kudorong pantatku hingga setengah batang penisku masuk kelubang anusnya yang sangat sempit.
"Aooww! sakit...cabut...,Don...,aku sakit...,jangan" teriaknya keras.
kusodok terus hingga seluruh batang penisku amblas, kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakan pantatku maju mundur.

Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil, Bu Siska sudah bisa menikmatinya sentuhan penisku dianusnya.
"Jadi dicabut ngga Bu" candaku.
"Jangan sayang, enak banget" katanya sambil tersenyum.

Kusodok terus lubang anusnnya, semakin lama semakin cepat.  Bu Siska menjerit-jerit, kata-kata kotor keluar dari mulutnya, aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.
"Bu..,aku...,mau...ke..luar" melolong panjang.
''Aku juga Don..,' sahutnya.

Crot! Crot! Crot! aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya, kutarik penisku,ku minta dia turun dari meja untuk menjilati penisku. Bu Siska menurutinya, dia turun dari meja dan berlutut dighadapanku. Penisku dikulumnya, sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.

"Kamu hebat Don, aku puas sekali' pujinya
"Aku juga Bu" sahutku.
"Baru kali ini memeku dimasuki penis yang sangat besar" katanya.
"Ibu mau kan terus menikmatinya" kataku.
"Tentu sayang" jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.

Kami pun beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan, kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali entot. Satu malam bisa sampai empat kali. Selanjutnya Bu Siska menjadi salah satu koleksi cewek-cewek yang pernah kutiduri. Kapanpun aku mau, dia tidak pernah menolaknya, dan yang paling dia sukai adalah disodomi. Selesai Terimahkasih untuk para pembaca Cerita Dewasa

Poker Online Terpercaya

Jika kamu-kamu semua masih ragu dan ada yang ingin di tanyakan silahkan 
hubungin kontak kami yang setia melayani anda 24 jam :

- Website : https://goo.gl/bpRXV9
- YM : SayaDewa_cs
- Pin BBM : 2B053F82
- HP/WhatsApp : +8559-6463-8723
- Line : SayaDewa
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cerita Dewasa Okey - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger