Kisah Sexku Di Kota Bandung

Jumat, 20 Januari 20170 komentar

Kenalkan namaku Darma, awal kisah ini dari saat bulan Desember tahun lalu, saya ingin liburan di Bandung kota yang menyimpan sejuta kenangan dalam hidup saya. Saya berangkat menggunakan Bis dari Jakarta. Dan akhirnya saya sampai dikota yang penuh kenangan ini, sebab saya pernah merasakan kesegaran udara kota ini saat masih kuliah. Sekarang saya sudah lulus kuliah dan sudah bekerja di Jakarta, dan saya sekarang berumur 29 tahun, umur yang hampir matang sebagai lelaki dewasa.

Kisah Sexku Di Kota Bandung 

Sampai di Bandung saya justru bingung ingin kemana dulu sebab setelah sampai, ada rasa rindu didada untuk mengetahui lebih matang tentang perubahan kota ini. Setelah saya rasa cukup berkeliling, akhirnya saya mampir ke mall Pasteur. Pikiran saya menerawang jauh kemasa lalu, sambil berjalan saya mengamati banyak orang disekitar mall tersebut. Dalam hati mudah-mudahan ketemu teman, jadikan enak bisa ada yang temenin. Ketika saya menuju sebuah tempat duduk, saya berpapasan dengan seorang wanita, yah sekitar 25 tahun dengan berpakaian rapi seperti karyawati umumnya, dengan tersenyum saya menyapa.

"Hai," masalahnya wanita itu telah tersenyum duluan dengan saya. Perlu diketahui saya sedikit minder bila berhadapan dengan wanita, saya tidak berani bicara duluan tanpa didahului.
"Rasanya saya pernah kenal dengan..Mas.."
Waw saya dipanggil "Mas", tapi tidak apa deh, dengan senyum lagi saya menjawab,
"Dimana.."

Dengan sedikit basa-basi akhirnya saya perkenalkan diri saya dan saya ajak makan bersama, kebenaran saya sedang lapar, eh ternyata dia mau. Sambil menikmati makanan, saya banyak diam sebab saya takut, jangan-jangan saya dijebak oleh sesuatu yang saya tidak tahu kemudian saya diperas, pikiran tersebut selalui menghantui saya. Tapi lama-lama saya mulai memahami situasi. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai Ayu yang bekerja disalah satu Bank swasta.


Dengan sedikit berhati-hati saya memberanikan diri untuk mengajak Ayu untuk beristirahat, sebab dari pembicaraan antara saya dengan dia saya sinpulkan Ayu juga sedang sumpek pikirannya, dia sedang mencari luapan emosi yang mendera dihatinya. Dengan sedikit halus Ayu menolak ajakan saya, sebab katanya dia takut saya berbuat jahat. Waw pikirannya sama dengan saya. Terus saya pikir lagi, mungkin wanita ini perempuan yang tidak benar, tidak tahunya wanita ini benar-benar wanita karier. Dari gaya bicaranuya Ayu terlihat nyaman saat mengobrol dengan saya, kemudian saya melanjutkan lagi obrolan sampai hampir sejam lebih. Dengan sedikit ragu saya ajak kembali, akhirnya dengan senyum dia menyetujui tapi dengan syarat, katanya bahwa saya jangan macam-macam apabila dia tidak macam-macam juga.

Okey, sepakat kami menuju sebuah tempat daerah pinggiran kota Bandung, tempat mendukung untuk pasangan yang sedang gundah gulana untuk meluapkan perasaan yang lebih jauh. Saya pesan sebuah villa yang terdiri dari kamar mandi, kamar tidur dan ada teras didalam dengan nuansa alami. Yah disitulah saya melanjutkan kisa cerita dari hati ke hati. Saya mendengarkan dengan sabar tapi sesekali saya berikan pandangan yang luas tentang hidup. Kurang lebih setengah jam berlalu tanpa saya duga sambil bercerita tentang tentang orangtuanya yang ingin menjodohkannya dengan seorang duda kaya raya, Ayu menangis sejadi jadinya sambil merapat kepalanya dilengan saya, waw jantungku berdebar-debar tapi saya tahan untuk terus menguatkannya. Tapi sekali lagi sebagai lelaki normal saya tidak bisa menahan gejolak kelaki-lakian saya,saya usap rambutnya sambil membelai-belai, tidak lama kemudian tangisnya reda, kami saling berpandangan sekian detik.

Selajutnya Ayu memeluk erat tubuh saya, waw saya semakin tidak karuan dibuatnya. Dengan bisikan halus saya mengingatkan jangan macam-macam, terus Ayu malah memperat pelukkannya dan berkata sepertinya kami memang sudah macam-macam, waw tantangan nih saya pikir. Saya balas pelukannya dengan sedikit belaian dirambutnya dan saya kecup keningnya, dengan refleks Ayu mencium bibir saya, yah saya layani dengan sedikit hati-hati, saya takut hatinya masih rapuh dan terbawa emosi saja. Semakin lama ciuman kami semakin panas, saya mulai melakukan aksi mejalankan kewajiban sebagai seorang lelaki membeikan kenikmatan kepada seorang wanita. Dengan pasrah dibiarkan buah dadanya saya usap-usap terus saya remas dengan sepenuh perasaan. Sedikit-demi sedikit saya lepaskan baju kerjanya. Akhirnya terlepas sudah baju dengan tangan kanan saya letakan diatas meja sedang tangankan tangan kirinya terus bergerilia.


Sementara lidah kami terus nerpagutan saling melilit sesamanya. Semakin ganas saja rupanya tanpa sedikit sabar kemeja saya direnggutnya, saya maklum gelora nafsunya semakin naik, dia lepaskan bibirnya kemudian menjilat-jilati leher saya. Waw saya tidak tinggal diam, saya telusuri dengan lidah dibalik telinga terus merayap ke leher dengan sedikit gigitan kecil, lalu saya kulum ujung payudaranya yang sedikit kecoklatan, semakin mengejang payudaranya. Saya gigit kecil-kecil.

"Ahh..hh...Mass..tekan terus.."

Tanpa sia-siakan, saya gotong tubuh setengah bugil ke atas tempat tidur dan saya rebahkan, kemudian saya lepas roknyya, terlihatlah seonggok daging yang masih terlapis sehelai bahan tipis yang tembus pandang. Saya terpana sejenak dengan pemandangan yang sangat indah yang susah dilukiskan dengan kata-kata. Terus saya buka perlahan-lahan sambil saya jilati dari pangkal paha sampai ujung kaki, saya buat Ayu seperti mimpi. Tanpa saya perintah celana panjang saya dilepasnya hingga CD sayapun dilepaskan. Waw "adik" saya itu rupanya sudah menggeliat dengan sangat elegans. Diusapnya dengan belaian halus sambil sesekali dipijit,

"Ahh..ahh.." saya melenguh semakin nafsu.
Tiba-tiba dihisapnya ujung batang kemaluan saya,
"Ahh...ahh...jangan!" dengan refleks saya angkat kepalanya, saya memang belum pernah dihisap kemaluan saya oleh siapapun. Saya takut kena penyakit, kata-kata orang pintar.

Tetepi tindakan saya malah membuat matanya semakin syahdu, liar, nafsu, campur aduk. Ditepisnya tangan saya, dikulumnya lagi sambil bergerak maju mundur. Pikir saya, biarin deh saya yakin dia wanita bersih. Saya merasakan dunia ini berputar, "Nikmat...ahh..ahhh terus yang kencang sedotnya..ahhh..aahh" tangan saya terus meremas-remas rambutnya yang terurai bebas lepas seperti nafsu manusia bila lepas kendali. Semakin lama ujung kemaluan saya berdenyut-denyut menandakan saya hampir klimaks. Saya sadar, kemudian saya minta lepaskan untuk memberi peluang istirahat, dengan sedikit merenggangkan kedua pahanya, saya usap dengan jari tengan bibir kemaluannya yang sudah membasahi kemaluannya.

"Ahh.." lenguhan panjang terdengar, saya teruskan dengan menjilati hutang kemaluannya disekitar liang kemaluannya.
"Eeucckk..ahhh...ahh.." pantatnya digerakan semakin liar dengan kedua tangan menyanggah tubuhnya.
Sedikit saya gigit ujung klitorisnya dia bergelinjang hingga terlepas dari jangkauan lidah saya. Saya berusaha menghampiri lagi tapi..
"Mass...jangan teruskan..ahh.." sambil tangannya menggenggam batang kemaluan saya dan ditariknya menuju liang kemaluannya yang sudah siap untuk dimasuki benda tumpul.

Dengan susah payah saya tekan, tidak berhasil akibat licinnya landasan kemaluannya dan sempitnya lubang surganya. Tapi tanpa kehilangan kontrol akhirnya saya berhasil masuk, "Ahh..ahh.." Saya diamkan beberapa detik didalam kemudian saya gerakan perlaha-lahan sambil meresapi kenikmatan yang ditimbulkan oleh gesekan antara dua kutub yang saling membutuhkan. Sepuluh menit berlalu kami saling cengkram, saling gigit, saling goyang, dan berinisiatif untuk dibawah agar kenikmatan ada pada wanita.

Tanpa membuang waktu Ayu menggerakan pantatnya naik turun sambil berputar-putar mencari titik kenikmatan yang sangat dasyat dengan beberapa gerakan tertentu. Saya merasakan Ayu semakin nikmat bila pergerakan sedikit menekan kearah samping kanan, mungkin disitulah letak syaraf yang sangat sensitif bahkan super sensitip untuk dinikmati oleh seorang wanita yang tengah dirasuki nikmat yang luar biasa. Suara kami saling bertalu seirama dengan gerakan yang semakin dasyat. Ahh.." dengan menghempitkan kedua pahanya Ayu melenguh dengan kencang dan kejang.

Waw, sudah orgasme rupanya sang betina. Saya semakin nafsu dibuatnya, beberapa saat saya balikan tubuhnya, saya tekan dengan kemaluan saya yang menurut ukuran sedikit diatas normal dan berurat-urat. Hal itu dikatakan oleh Ayu sebelum kami bertempur tadi. Saya tekan dari belakang, "Ahhh.." saya pikir masuk keliang dapur kok sempit sekali tapi tidak tahunya benar-benar di liang kemaluannya, yang konon katanya bila dimasukan melalui belakang, dinding kemaluan semakin rapat sehingga dapat menyedot benda-benda yang ada disekitarnya.

"Terusss..terusss tekan...ahkk.."

Tangan saya tidak lepas dari pentil payudaranya. Semakin lama ujung kemaluan saya berdenyut keras, menandakan akan ada badai dasyat. Saya hentikan tekanan kemaluan saya dalam lubang kemaluannya. Saya balikan lagi tubuhnya dengan sangat perlahan tapi pasti, Saya ambil bantal untuk mengganjal pantanya yang seksi agar ruang gerak kemaluanya saya dapat masuk ke lembah yang lebih dalam dan dasyat lagi. Benar juga, setelah saya lepaskan "torpedo" saya, Ayu bergelinjang sangat dasyat.

"Ahh..ah,,akk..Mas..kamu ko..hbfff.."

Tidak ada kata-kata lagi yang dapat diucapkan secara normal. Begitu pula saya dengan sedikit sisa tenaga yang ada, saya tekan sekuat perasaan. Beberapa detik kemudian saya sadar akan bahaya bagi Ayu. Saya bisikan beberapa kata,

"Yu...saya keluarin...dimana.." dengan tersenyum dan mata yang telah hilang hitamnya didekapnya saya sangat erat sambil berucap,
"Te...terusin...Mass.." dengan ucapan demikian saya mempercepat gerakan tapi pasti, akhirnya..
"Ahh...aohhh..nnff..aahh.."
"Crott...crott...crot...crot"

Saya dekap tubuhnya dengan sangat erat,saking dasyatnya permainan ini hingga saya takut kehilangan momentum yang tidak pernah saya dapati ini.

Saya dan Ayu saling peluk.

"Terimah kasih...Mass..karena telah...memberikan semangat lahir dan batin," sambil mengecup kening saya.

Saya hanya tersenyum penuh arti. Akhirnya saya berpisah dan hingga saat ini saya tidak pernah bertemu. Jika dipikir-pikir hal itu bagai mimpi, tapi itu kenyataan adanya. Sering saya melamun, akankah hal itu dapat terjadi lagi? jawabnya ada pada kenyataan alam. Sekian dan terimah kasih ^_^


Poker Online Terpercaya

Jika kamu-kamu semua masih ragu dan ada yang ingin di tanyakan silahkan 
hubungin kontak kami yang setia melayani anda 24 jam :

- Website : https://goo.gl/bpRXV9
- YM : SayaDewa_cs
- Pin BBM : 2B053F82
- HP/WhatsApp : +8559-6463-8723
- Line : SayaDewa
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cerita Dewasa Okey - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger