Perkenalkan nama aku Jimmy umur 27 tahun, tinggi badan 172 cm dan berkulit putih. Cerita Dewasa ini berawal dari tahun 2008 saat aku meneruskan akhir disebuah universitas swasta yang terkenal di kota Jakarta, aku sendiri berasal dari kota Semarang, dan aku kost di Jakarta.
Melakukan Hubungan Seks Bersama Sahabat Terbaikku
Cerita Dewasa - Aku punya sahabat bernama Vira dan dia sekampus denganku, kulit putih, rambutnya berwarna hitam dan tinggi badannya kurang lebih 155 cm dan wajahnya pun polos. Kami bersahabat sejak duduk dibangku SMA. Dulunya kami bersahabat 4 orang, Erik, dan Dian, tapi ternyata dua sahabat kami lebih memilih melanjutkan kuliah di LN. Jadi tinggal aku dan Vira yang bersahabat walaupun kami masih tetap berhubungan dengan dua sahabat kami, baik melalui ym ataupun frienster. Terkadang kalau mereka pulang ke Jakarta kami sering hang out bareng sekedar melepas rindu dan bercerita tentang pengalaman kami.
Persahabatanku dengan Vira, murni berhubungan seorang sahabat. Tampaknya kami terlalu takut untuk menodai hubungan persahabatan kami dengan perasaan cinta. Sejak lulus dari bangku SMA kami sepakat untuk melanjutkan kuliah di Jakarta, di universitas dan jurusan yang sama. Tempat kost kami pun terbilang cukup dekat, hanya berjalan 5 menit.
Selama kami kuliah, aku sempat berpacaran satu kali dengan Nina, tetapi hubunganku dengan Nina tidak berjalan lama hanya berjalan setengah tahun. Dan hubungan kami dengan Nina putus karena hubunganku dengan Vira terlalu dekat, tampaknya Nina cemburu. Aku sempat shock diputus oleh Nina tetapi Vira selalu membantuku untuk keluar dari situasi sulit tersebut. Vira benar-benar sahabat sejati yang selalu ada disetiap aku mengalami kesulitan.
Banyak yang mengira aku dan Vira pacaran karena kedekatan kami, tapi kami hanya tertawa saja karena memang tidak ada perasaan itu. Kami setiap sabtu malam minggu sering menghabiskan waktu berdua entah itu nonton, makan malam ataupun belajar bersama.
Awal tahun 2009 kami menerima kabar bahwa teman kami Erik dan Dian pada pertengahan bulan akan liburan ke Jakarta. Dan kami berempat berencana untuk liburan ke Bali. Sungguh moment yang sangat aku tunggu-tunggu.
Moment itu semakin mendekati, kami bersemangat menyiapkan segala sesuatunya. Tapi rencana tinggalah rencana, satu minggu sebelum hari H, Erik membatalkan niat pulang ke Jakarta karena dia baru ada masalah disana. Dian pun batal karena masih ada jadwal ujian. Akhirnya aku dan Vira pun berpikir caranya mengisi waktu liburan yang kosong tersebut karena kami sudah membatalkan semua rencana dengan teman-teman demi rencana ini.
Sehari sebelum hari H aku bermain ke tempat kost Vira, seperti biasa kami berbincang-bincang dan kecewa pembatalan ini. Tetapi aku punya insiatif untuk bisa berjala-jalan ke Bandung tapi pergi pulang sore. Vira mulanya pun ragu karena bingung mau pergi kemana dan akhirnya kami sepakat untuk pergi ke Bandung. Kami ingin menikmati sejuknya udara kota Bandung. Akhirnya setelah sepakat aku pun balik ketempat kostku untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Kemudian kami janjian untuk pergi ke sebuah mini market dekat kost kami untuk membeli minuman dan makanan ringan.
Keesokan harinya aku sudah bangun jam lima pagi, kemudian aku menelpon Vira. Lama sekali tidak ada jawaban,
"Haloo, maaf Jim..aku baru bangun nich.."katanya
"Vir, jadi berangkat gak nich? Ini udah hampir jam 6 loh, nanti kesiangan" tanyaku.
"Jelas jadi donk, tapi aku belum mandi, bentar ya aku mandi dulu. Kamu nanti kalau mau datang ke kost langsung masuk aja,pintunya gak dikunci, sekalian kamu masukin barang-barang aku ke mobil kamu" suruhnya.
"Oke! nggak pakai lama ya" jawabku singkat.
Tidak lama kemudian aku sudah parkir didepan pintu kost Vira dan aku langsung masuk kamarnya. Ternyata Vira belum selesai mandi dan dengan cepat memasukan barang-barang Vira ke mobil Yaris merahku. Kemudian aku berteriak dari luar kamar mandi.
"Vir aku tunggu di mobil ya,,buruan ya.." teriakku
"Oke bentar lagi selesai kok" sahutnya.
Beberapa menit kemudian Vira keluar dari kostnya dengan celana pendek hitam dan kaos bergambar super girl, kebetulan kita memang kita sudah janjian buat pakai baju kembar yang kita beli di salah satu mall di Jakarta, bedanya aku super bot. Biar keliatan kompak aja. Karena kami memang sering membeli pakaian kembar.
"Maaf ya Jim, jadi lama nunggunya, aku tadi pagi ngantuk banget" katanya.
"Santai aja sob, yang penting kita bisa jalan-jalan" jawabku
Sepanjang jalan kami berbincang-bincang tentang kegiatan kampus. Sambil mendengarkan lagu I'm your Angel-nya Celeni Dion feat R.Kelly.
Vira benar-benar sahabat terbaikku. Kami saling menghibur dan saling mengisi. Dan anehnya kita sama sekali nggak pernah membicarakan perasaan kami masing-masing. Hanya saja aku sering khawatir jika Vira sakit atau terjadi kenapa-napa dan begitu pula sebaliknya.
Benar-benar persahabatan yang tulus dan aku sungguh takut untuk menodainya dengan perasaan cinta. Takut dia pergi meninggalkanku. Takut dia berpikir bahwa aku menghianati perasaan kita.
Kupacu laju mobilku tidak terlalu cept juga tidak terlalu pelan. Karena aku berusaha menikmati perjalanan ini. Hanya sekitar 3 jam aku sudah memasuki kota Bandung.
Setelah kami mencari restoran untuk sarapan kami. Setelah sarapan kami coba memasuki Factory Outlet, dari Factory Outlet satu ke Factory Outlet yang lainnya. Milih baju dan akhirnya kami membeli sepasang baju kembar lagi. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul lima sore, perut kami juga sudah mulai lapar lagi.
"Vir, cari makan yuk..aku laper nich..kita jangan terlalu sore ke lembangnya" ajaku.
"Maaf, aku nggak ngeliat jam..keasikan belanja sich hehe.." katanya sambil tertawa.
Kemudian kami meluncur kearah atas Bandung. Sekitar jam enam kita sudah sampai. Kami menikmati hidangan didepan kami minum cappucino hangat. Kebetulan kami mempunyai selera yang sama dalam hal minuman, sama-sama punyaku cappucino. Saat aku melihat jam ternyata sudah jam setengah sembilan malam. Kami keasikan ngobrol dan tidak terasa 2,5 jam telah berlalu.
Saat itu hujan turun dengan sangat lebat sekali. Kami hampir sejam ternyata hujan tak kunjung reda. Akhirnya dengan meminjam payung kita berhasil sampai ke mobil dan waktu sudah menunjukan pukul 21.45. Dan akhirnya kami meninggalkan restoran tersebut. Tidak lama kemudian aku merasakan hal yang aneh pada mobilku, mobil terasa oleng dan aku berpikir ban mobilku ada yang kempes.
Kemudian ditengah guyuran hujan yang lebat, kami berdua turun dari mobil untuk mengecek ban mobilku, tentu saja Vira memayungiku. Ternyata dugaanku benar bahwa ban depan kanan kempes, mungkin terkena paku. Tidak mungkin untuk mengganti ban dalam keadaan cuaca seperti ini. Kemudian kami berdua kembali masuk ke mobil.
"Vir, ban mobil kempes nich, aku ganti dulu ya, kamu tunggu aja dimobil"
"Kamu gila ya? Hujan kaya gini kamu mau ganti ban? Nanti kamu sakit, lagi pula bahaya malam-mlaam gini ganti ban"
"Kalau nggak diganti kita nggak bisa pulang Vir, mau nunggu hujannya reda? tambah kemalaman lagi"
"Pokoknya aku nggak setuju kamu ganti ban sekarang, mending jalani deh mobilnya"
Aku nurut aja apa yang dibilang Vira dan kemudian menjalankan mobil pelan-pelan.
"Vir, aku punya ide tapi aku gak yakin kamu setuju sama ideku"
"Apa sich ide kau Jim?"
"Gimana kalau kita cari penginapan, kita nginap semalam aja disini, besok pagi kita pulang, kecuali kalau kamu ijini ganti ban mobil sekarang"
Sejenak Vira berpikir dan menjawab
"Ya sudah kita cari tempat penginapan terdekat disini daripada kamu kehujanan dan sakit, itu lebih nggak ngerepotin aku lagi"
Beberapa saat kemudian kami menemukan sebuah penginapan dan aku langsung membelokan mobilku ke penginapan tersebut. Ternyata hujan pun semakin lebat disertai angin kencang dan di selingi kilatan petir. Dengan payung yang tidak terlalu besar kami berdua masuk lobby untuk chek ini. Waktu kami masuk lobby beberapa orang sempat melihat kami karena 3/4 baju kami basah akibat hujan angin yang besar. Kemudian aku ke resepsionis.
"Mbak, aku pesan kamar single bed dua"
"Maaf mas, yang tersisa hanya kamar double bed satu"
Kemudian aku tanya ke Vira,
Gimana? Kamarnya tinggal itu, mau nggak?
"Nggak ada pilihan lainkan? ya udah itu aja nggak apa-apa" Jawabnya
Kami pun segera menuju kamar tersebut. Kamar tersebut hanya ada satu bed ukuran doble, dan kamar mandi dengan shower panas dingin. Kemudian kami mandi secara bergantian. Aku hanya mengenakan celana boxer dan kaos yang kami beli di do factory outlet. Sedangkan Vira mengenakan baju kaos lengan buntung dan celana pendek. Tubuh kami terasa lelah sekali.
"Vir, kok kamu memutuskan nginep dan tidur dama aku?
"Aku cuma nggak mau liat kamu sakit aja, kalau kamu sakit nanti aku juga yang repot, siapa yang beliin obat? siapa yang nganterin kamu kedokter? lagi pula kita temenan udah lama banget, kamu tau siapa aku dan aku tau siapa kamu heheh.."
"Btw makasih ya sudah jadi sahabat aku, aku senang banget punya sahabat kayak kamu Vir, aku nggak mau kehilangan kamu Vir" kemudian aku memeluk Vira.
Dengan sedikit bingung Vira meyambut pelukanku dan sambil bertanya.
"Maksud kamu nggak mau kehilang aku apa Jim? emang aku mau kemana? aku kan nggak kemana-mana"
"Aku sadar bahwa ini yang aku rasain ke kamu bukan perasaan sebagai sahabat tapi lebih, aku sangat sayang banget sama kamu Vir, aku nggak mau kamu ninggalin aku dan merid sama orang lain. Ternyata selama ini aku sudah bohon sama perasaan aku dan aku takut kalau aku ngomong ke kamu, semuanya akn berubah. Dan aku takut kamu ninggalin aku"
Sambil menatap tajam mataku dia berkata,
"Jim, aku nggak akan pernah ninggalin kamu, I'm promise bcoz I love you too"
Aku melihat wajah cantik Vira mengeluarkan airmata dan tidak lama kemudian aku berusaha mengangkat dagunya dan mulai mencium bibirnya. Dengan lembut aku mencium bibirnya dan ini merupakan ciuman pertama Vira karena Vira belum pernah pacaran sebelumnya. Dan bagiku ini untuk kalinya karena sebelumnya aku pernah berciuman dengan mantan pacarku.
Cukup lama kami saling berciuman kemudian aku mulai memegang toket Vira, tidak terlalu besar sich, dan juga tidak terlalu kecil. Aku pun mencoba untuk meremas-remasnya dengan lembut. Vira pun mulai mendesah, perlahan aku angkat kaosnya dan dia menurut saja. Terlihat toket yang mulus dan puting berwarna merah muda, ternyata Vira sudah tidak mengenakan BH setelah mandi tadi, mungkin karena BH nya basah. Dan dengan cepat aku turunkan celana dan CDnya. Terlihat memeknya dengan bulu-bulu yang tertata rapi.
Akupun mulai mencumbuhnya dari leher, menjilati telinganya kemudian turun kearah toketnya. Vira mulai mengeluarkan desahan-desahan kecil. Aku menjilati puting susunya, dan sesekali kugigit kecil keputingnya. Virapun mulai meracau. Aku turun kebawah dan mulai memainkan memek dan klitnya. Ternyata klitnya sudah basah, tampaknya Vira sudah mulai terangsang.
Dengan lembut kujilati klitnya hingga akhirnya dia meremas kepalaku dan keluar cairan hangat. Wangi sekali memek Vira, tampaknya Vira sangat merawat kebersihan memeknya. Aku pun langsung melepas pakaianku hingga telanjang bulat, Vira tampa sedikit terkejut melihat batang penisku yang berukuran sedang. Aku menyuruhnya mengocok lembut dan menjilati batang penisku. Mulanya dia tampak jijik tapi lama-lama sudah biasa. Dia menjilati dan menghisap batang penisku dengan lembut sekali. Tidak lama kemudian aku mengarahkan batang penisku kelubang memeknya. Aku menatapnya dengan tajam dan dia hanya melihatku dan memejamkan matanya. Aku tidak tahu apakah itu tanda setuju atau tidak tapi dia tidak melakukan penolakan.
Aq mulai memasukkan batang k0ntolku ke lubang memeknya perlahan-lahan, dia sedikit menahan sakit kemudian aq berhenti sejenak lalu aq coba masukin lagi batang k0ntolku hingga akhirnya masuk, darah keperawanannya mulai keluar dri memeknya. Kemudian aq mulai mengocok pelan lubang memeknya, Vira tampak menahan sakit tapi menikmati. Sekitar hampir 20 menit kami melakukan itu hingga akhirnya aq sudah mulai merasa ingin mencapai orgasme dan sempat bertanya ke Vira apakah dikeluarkan di dalam atau di luar dan Vira bilang di dalam saja. Tak lama kemudian lendir kenikmatanku pun keluar memenuhi lubang memek Vira.
Sesaat kemudian kami tergolek lemah di ranjang dan membayangkan apa yg telah kami lakukan. Kami saling dian tanpa kata. Aq coba menoleh ke Vira dan dia mengeluarkan airmatanya. Aq memulai pembicaraan.
“Vira, maafkan aq… tdk seharusnya aq ngelakuin ini ke kamu.. aq khilaf”
“Bukan… bukan salah kamu… nggak perlu minta maaf” sambil mengusap air matanya.
“Vir, aq janji akan menikahi kamu, kamu mau jadi istriku?” tanyaku.
Sambilt tersenyum dia berkata,
“Jimm, kamu cowok yg baik. Kamu selalu ada buat aq disaat aq butuh kamu. Kamu mengerti bagaimana memperlakukan aq. Aq sebenernya sedih waktu liat kamu jadian sama Nina, tapi aq pengen liat kamu bahagia. Kamu cowok sempurna di mataku, tdk ada alasan buat bilang ke kamu. Aq sayang kamu, aq mau jadi istri kamu jimm”
Setelah kejadian itu kami akhirnya berpacaran dan semakin sering melakukan. Akhir thn 2005 kami wisuda. Dan aq bekerja di perusahaan otomotif multinasional sedangkan Vira bekerja di salah satu bang terbesar di indonesia. Pada awal 2010 kami berdua memutuskan untuk menikah. Dan sekarang kami sudah dikaruniai seorang anak perempuan yg cantik bernama Cintya
Jika kamu-kamu semua masih ragu dan ada yang ingin di tanyakan silahkan
hubungin kontak kami yang setia melayani anda 24 jam :
- Website : https://goo.gl/bpRXV9
- YM : SayaDewa_cs
- Pin BBM : 2B053F82
- HP/WhatsApp : +8559-6463-8723
- Line : SayaDewa
Posting Komentar